THE ARROW OF VICTORY

Berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."

INCOMPLETE VICTORY

Berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."

SEPERTI HUJAN YANG MENGALIR

Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

INCORRUPTIBLE SEED

1 Petrus 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

JALAN BERPUTAR

Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."

Jumat, 12 Oktober 2012

DOA YANG TIDAK BERTELE-TELE

Seri Khotbah Tentang "Doa"

DOA BERTELE-TELE 

Matius 6:7-8   
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.   

Ada banyak definisi doa yang benar & berkenan, salah satunya yang baru kita baca adalah doa yang tidak bertele-tele. Tuhan dengan jelas melarang umatNya berdoa bertele-tele. 

Apa yang dimaksud Tuhan Yesus dengan doa bertele-tele? Doa bertele-tele yang dimaksud Tuhan Yesus adalah seperti kebiasaan berdoa “orang yang tidak mengenal Allah” yaitu para penyembah berhala. 

Bagaimana kebiasaan para penyembah berhala saat berdoa? Mereka berdoa dengan mengulangi kata-kata tertentu secara terus menerus dalam waktu yang lama. Sampai sekarangpun orang-orang & suku-suku penyembah berhala di seluruh dunia punya kesamaan dalam hal doa, yaitu mengulang-ulang kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Kalau saudara pernah melihat upacara adat meminta hujan, mereka berdoa dengan mantra atau kalimat doa yang diulang-ulang dalam waktu yang lama. Alkitab juga mencatat kisah Nabi Elia versus Nabi Baal saat minta hujan dalam 1 Raja-raja 18:26-28 dimana 450 nabi Baal mengucapkan doa yang diulang-ulang terus-menerus dari pagi sampai petang. 

Mengapa para pemuja berhala mengucapkan doa yang diulang-ulang terus-menerus? Karena para pemuja berhala beranggapan bahwa semakin banyak dan panjang kata-kata doa yang diucapkan maka doa mereka akan dikabulkan (Matius 6:8).   

Wajar bila penyembah berhala beranggapan seperti itu karena memang yang mereka sembah adalah benda mati buatan manusia yang punya daun telinga namun tidak bisa mendengar. Tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup, sehingga Tuhan tidak sudi bila kita menganggapNya seperti berhala buatan manusia. Tuhan kita juga tidak tuli seperti berhala-berhala itu sehingga Tuhan juga tidak sudi umatNya memperlakukan Dia seperti penyembah berhala memperlakukan dewa-dewa mereka.

Jadi, bila saudara ingin doa saudara berkenan, janganlah SAUDARA memperlakukan Tuhan seperti PARA PENYEMBAH BERHALA, sebab Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang? Tuhan tahu apa yang saudara perlukan, sebelum saudara minta kepada-Nya. Amin! 

Sebelumnya: Rahasia Doa "Jadilah Kehendak-Mu"




Rabu, 10 Oktober 2012

TERTINDAS ITU KESEMPATAN UNTUK BELAJAR


Mazmur 119:65-72 
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. 

Daud mengatakan: "Tertindas itu baik bagiku supaya aku belajar...." Mungkin kita berpikir apakah perkataan ini tidak salah? Tidak, Daud memang memandang keadaan tertindas sebagai kesempatan agar Daud belajar. Belajar apa?

1. Belajar ketetapan Tuhan (Mazmur 119:68, 71).
Pengakuan Daud ini adalah inti stanza ke-9 ini, bahkan Daud juga mengajarkannya pada Salomo kecil. Ketetapan Tuhan yang dimaksud Daud adalah tugas dan panggilan Daud, beban yang harus dipikul Daud dan seluruh rencana Tuhan untuk Daud. Melalui ketertindasan yang dialami, Daud jadi mengerti apa rencana Tuhan baginya & apa yang harus ia lakukan, apa yang harus ia tinggalkan atau lepaskan agar rencana Tuhan itu digenapi dalam hidupnya. Ya, sering manusia baru bisa memahami rencana Tuhan bagi mereka ketika mereka dalam ketertindasan. Jadi bila saudara tertindas, itulah kesempatan mata rohani saudara terbuka dan saudara jadi mengerti rencanaNya.   

2. Belajar memiliki iman yang sempurna (Mazm. 119:67). 
Iman yang sempurna itu melewati proses belajar. Dan penindasan dapat melatih iman kita pada kesempurnaan, dimana iman kita tidak lagi tergantung pada keadaan atau situasi. Itulah yang dialami Daud dimana hatinya pernah menyimpang, tapi setelah tertindas, miskin dan sengsara membuat Daud tidak bisa percaya pada apapun kecuali pada Tuhan. Jadi bila saudara tertindas, itulah kesempatan iman saudara berkembang. Sebab iman sering tumbuh sehat bukan pada saat keadaan baik-baik saja tapi saat kita tertindas, saat itulah iman dimurnikan dan motivasi yang salah diluruskan. 

3. Belajar bijaksana (Mazmur 119:65-66, 69-70)
Ada kontras dalam ayat ini, dimana orang-orang sombong (keluarga Saul) menindas, memfitnah & memburu Daud karena rasa iri yang gila, hati mereka tebal seperti lemak artinya dibutakan oleh kesenangan & kemegahan sehingga tak bisa melihat hal-hal rohani yang Tuhan kerjakan. Sebaliknya, penindasan mereka justru membuat Daud rendah hati, membuka hatinya bagi Firman Tuhan dan itulah yang menjadikannya bijaksana, mampu memahami kehidupan dengan perspektif yang lebih baik daripada orang-orang yang sombong. 

Begitulah, ketertindasan bisa menjadi kesempatan untuk belajar banyak hal & mendorong manusia untuk maju. Jadi, bersyukurlah bila tertindas karena tertindas itu baik bagi saudara! Amen. 

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi November 2011
 

Selasa, 09 Oktober 2012

BERKAT-BERKAT ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA (8)

Seri Khotbah Tentang "Roh Kudus"

ROH KUDUS MEMBANGKITKAN ORANG PERCAYA

Roma 8:9-11
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu (ayat 11)

Kristus telah bangkit! Itulah berita paling menggemparkan 2000 tahun silam, karena dampaknya bukan hanya dirasakan oleh penghuni bumi namun juga oleh penghuni alam maut serta penghuni surga. Kuasa kebangkitan-Nya memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut (Ibrani 2:14-15), melucuti pemerintahan dan kuasanya sehingga iblis tak berdaya lagi (Kolose 2:15). 

Roh Kuduslah yang membangkitkan Kristus dari kematian (Roma 8:11). Namun sayang sekali Roh Kudus sebagai Pribadi yang membangkitkan jarang dibicarakan.

Beberapa waktu lalu saya melihat sebuah tayangan dari BBC Knowledge yang mengungkap sebuah penelitian terbaru tentang “Kain Kafan Turin” yaitu kain kafan yang diduga sebagai kain kafan Yesus. Penelitian tersebut mengungkap bahwa gambar pada Kain Kafan Turin tersebut hanya dapat terjadi bila jenazah yang terbungkus di dalamnya bangkit dari kematian dengan kekuatan energi yang setara dengan listrik ratusan ribu volt. Penelitian itu juga mengungkap bahwa kedalaman gambar di Kain Kafan Turin tersebut tidak mungkin tercetak dengan energi dari luar jenasah saja melainkan jenasah itu sendiri juga mengeluarkan energi yang luar biasa kuat yang memungkinkan tercetaknya citra diri jenasah tersebut dengan sangat dalam. Penelitian itu akhirnya menyimpulkan bahwa terjadinya gambar di Kain Kafan Turin tersebut adalah sebuah mujizat. 

Penelitian ini menguatkan asumsi sebagian ilmuwan yang percaya bahwa kain kafan itu adalah kain kafan Kristus dan gambar kain kafan tersebut merupakan bukti kebangkitan-Nya. Saya yakin energi luar biasa yang dikatakan para ilmuwan tersebut adalah kuasa Roh Kudus yang telah membangkitkan Kristus. 

Sama seperti Roh Allah atau Roh Kudus membangkitkan Kristus dari kematian demikianlah Roh Kudus akan membangkitkan kita dari kematian dan memberikan tubuh yang kekal atau tubuh kemuliaan. Tentu tak semua orang akan menerimanya, sebab kita hanya akan dibangkitkan serta menerima tubuh kemuliaan itu bila Roh Kudus hidup di dalam kita. Sudahkah Roh Kudus hidup di dalam saudara?

Sebelumnya: "Berkat-berkat Roh Kudus (7)" 

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Juni 2012

BERKAT-BERKAT ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA (7)

Seri Khotbah Tentang "Roh Kudus"

ROH KUDUS MEMBERI KEPUASAN & KESEGARAN ROHANI PADA ORANG PERCAYA

Yohanes 7:37-39
“Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya

Suatu hari ketika ayah saya menebang pohon jambu air di depan halaman rumah kami sampai tunggul pohon itu hampir rata dengan tanah. Kami mengira pohon itu sudah mati dan berbulan-bulan berlalu sejak penebangan itu kamipun lupa bahwa pohon itu pernah tumbuh di halaman kami. Tetapi suatu hari sebuah tunas mulai tumbuh dari tunggul pohon jambu tersebut. Tunas itu makin lama makin tinggi dan berkembang, berapa kali tunas itu dipangkas tetap tumbuh kembali. Apa yang membuatnya tumbuh kembali? Air-lah yang membuatnya tumbuh kembali. 

Meski tunggul pohon itu sudah hampir rata dengan tanah tapi akarnya masih bisa mencapai air yang ada di dalam tanah, itu sebabnya pohon itu bisa tumbuh kembali. Begitulah bila Roh Kudus mendiami hidup anda, anda akan selalu bangkit dan terus berkembang oleh karena Roh Kuduslah AIR HIDUP. Itulah yang dikatakan Yesus tentang Roh Kudus.

Tak ada satupun dari dunia ini baik uang, kesuksesan, kekuasaan, pengetahuan ataupun pertapaan yang bisa memuaskan dahaga kita. Namun ada kepuasan bagi orang yang percaya Yesus sebab Yesus memanggil kita supaya kita tidak lagi mengalami kehausan & kekeringan rohani melainkan mengalami kepuasan & kesegaran rohani oleh Roh Kudus Sang Air Hidup. Roh Kudus Sang Air Hidup itu mengalirkan:
  • Kasih Allah (Rm. 5:3-5). Roh Kudus mengalirkan kasih Allah pada orang percaya sehingga mereka mengasihi Allah & orang lain (Yoh. 13:34-35).
  • Sukacita (1Tes. 1:6, Rm. 14:17). Roh Kudus mengalirkan sukacita yang membuat orang percaya tetap bertumbuh meski dalam tekanan.
  • Pengharapan (Rm. 15:13, Gal. 5:5). Roh Kudus membuat orang percaya makin berharap kepada Allah meski kesukaran menerpa.
Jadi, kesusahan seberat apapun yang dialami orang percaya, takkan membuat mereka jadi kering & mati, mungkin orang fasik akan mematahkan dahan-dahan mereka atau mungkin setan menebang & menggunduli mereka, tapi mereka akan bangkit bersemi lagi, tumbuh & kembali berbuah lebat karena siraman Roh Kudus AIR HIDUP memberi mereka kepuasan & kesegaran. 

Selanjutnya: "Berkat-Berkat Roh Kudus (8)"
Sebelumnya: "Berkat-berkat Roh Kudus (6)"

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Juni 2012 

BERKAT-BERKAT ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA (6)

Seri Khotbah Tentang "Roh Kudus"

ROH KUDUS MENGHIBUR ORANG PERCAYA

Yohanes 15:26
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 

Dave Branon seorang penulis Renungan Harian yang produktif dan dengan tulisannya ia memberi pertolongan rohani pada pembaca. Tapi 6 Juni 2002 Melissa putrinya yang berusia 17 tahun meninggal dalam kecelakaan. Akibat peristiwa itu Dave tak bisa menulis selama berminggu-minggu, ia merasa tak bisa menemukan kata-kata untuk membantu orang lain saat dia sendiri sangat membutuhkan dukungan. Namun, setelah beberapa bulan Dave akhirnya bisa mengatakan: Allah tidak berubah, Dia tetaplah Bapa surgawi yang penuh kasih, sumber segala penghiburan. Dave sadar, bahwa Allah satu-satunya Pribadi yang bisa membuatnya utuh kembali. Itulah kesaksian Dave Branon yang ditulis tahun 2003 dan kesaksiannya dapat menghibur orang lain yang sedang dilanda kesusahan. 

Ya! Itulah cara Allah bekerja: Allah menghibur hamba-Nya agar mereka dapat menghibur orang lain, Allah memberkati hamba-Nya agar mereka dapat memberkati orang lain, Allah mengasihi kita agar kita dapat mengasihi orang lain.

Kata “penolong & penghibur” yang dikenakan pada Roh Kudus berasal dari kata “parakletos” dan sebenarnya tak ada arti yang tepat baik dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa Indonesia untuk kata “parakletos.” Sehingga bermacam-macam arti pun muncul sesuai dengan konteks kata ini digunakan, yakni: Roh Kudus Penghibur, Pendamping, Penolong, Penasehat dan Pembela. Tapi apapun arti yang ada, yang lebih penting adalah kenyataan bahwa Roh kudus selalu mendampingi kita dan selalu bisa menjadi sahabat kita. 

Seorang Bapak yang baik sekalipun takkan bisa selalu mendampingi anaknya, tetapi Tuhan kita lebih dari sekedar Bapak yang baik, sebab Dia mengutus Roh Kudus Sang Penghibur itu untuk meneguhkan & menguatkan hati kita (Efesus 3:16, 2 Timotius 1:7), menolong & mendampingi anak-anak-Nya selama-lamanya (Yohanes 14:16), sehingga kita tak pernah ditinggalkan sendirian.

Saudaraku, kesusahan & kesedihan memang tak akan bisa kita hindari begitu saja. Namun di balik kesusahan itu ada berkat bagi kita yaitu membuat kita mengerti dan mengalami penghiburan Roh Kudus, yang membuat kita menjadi orang yang lebih kuat, dan bisa menghibur orang lain yang membutuhkan penghiburan. 

Selanjutnya: "Berkat-Berkat Roh Kudus (7)"
Sebelumnya: "Berkat-berkat Roh Kudus (5)"

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Juni 2012 

Senin, 10 September 2012

ANAK YANG TIDAK BERGUNA

1Korintus 13:1-3 

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.  Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Pada suatu hari saya bertamu di rumah seseorang. Tidak seperti biasanya, anak dari pemilik rumah itu tidak menemui saya. Sebut saja namanya Tony. Ternyata hari itu Tony mengurung dirinya di kamar karena ia merasa sakit hati. Orang tuanya kecewa dengan nilai-nilai ujiannya, lalu mengucapkan perkataan menyakitkan: “kamu memang anak yang tidak berguna!” Perkataan itu terus terngiang-ngiang di kepala Tony dan membuat ia dendam.

Orang tua memang sering beranggapan bahwa anak yang pandai itu anak yang berguna untuk orangtua sebab bila anak pandai maka orangtuanya pun akan mendapat pujian, sebaliknya anak yang bodoh sering dianggap tidak berguna karena mempermalukan orang tua. Anggapan seperti ini tentu tidak benar dan kita orang tua Kristen tidak seharusnya mempunyai pemikiran demikian.

Lalu apa kriteria berguna atau tidak berguna untuk anak Tuhan? Apakah kepandaian atau apa? Firman Tuhan melalui Paulus di atas menyatakan bahwa anak Tuhan itu tidak berguna bila tidak mempunyai kasih. Meskipun saudara pandai, memiliki seluruh pengetahuan, menguasai banyak bahasa bahkan bahasa malaikat, meski saudara punya iman yang sempurna yang dapat memindahkan gunung, meski saudara memberikan seluruh harta, tapi bila saudara tidak mengasihi orang lain, maka saudara seperti tong kosong berbunyi nyaring dan saudara tidak berguna bagi tubuh Kristus. Apakah kasih itu?

1 Korintus 13:4-7  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.


Paulus menegur jemaat Korintus yang membanggakan karunia mereka. Jemaat Korintus membanggakan karunia bahasa Roh, nubuat dan juga menyombongkan pengetahuan mereka, bahkan mereka berselisih dan bertengkar karena hal-hal tersebut. Karena itulah Paulus menegur mereka bahwa sekalipun mereka memiliki karunia-karunia tersebut namun bila tanpa kasih maka mereka tak berguna.

Saudara, sesuatu yang tidak berguna itu dapat mengganggu atau merugikan, contohnya petani akan mencabut tanaman tak berguna di ladangnya sebab mengganggu tanaman lain. Pedagang juga menyingkirkan barang tak berguna dari etalase tokonya lalu sebagai gantinya ia akan memajang barang yang berguna untuk dijual. Demikianlah anak Tuhan tanpa kasih, ia tidak berguna sebab dapat menganggu dan merusak keutuhan gereja dan Tubuh Kristus.

Sesuatu yang tidak berguna itu juga tidak dipakai, contohnya seperti sampah dibuang atau seperti barang-barang yang ditaruh di gudang karena tak dipakai dan tak diperlukan. Begitulah anak Tuhan tanpa kasih, ia tidak berguna sebab tidak bisa dipakai untuk membangun tubuh Kristus. 

Jadi, KEJARLAH KASIH ITU, sebab ANAK TUHAN yang TIDAK mempunyai kasih TIDAK berguna DI MATA TUHAN

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi November 2011

Minggu, 09 September 2012

MASALAH ITU MENGASAH

Hakim-Hakim 3:1-3
Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan. Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN. Yang tinggal ialah kelima raja kota orang Filistin dan semua orang Kanaan, orang Sidon dan orang Hewi, yang mendiami pegunungan Libanon, dari gunung Baal-Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat.

Bagaimana saudara melihat masalah? Mari sejenak kita melihat masalah dari sudut pandang Tuhan. Saat orang Israel tiba di Kanaan, ada musuh-musuh Israel yang dibiarkan Tuhan tinggal di Kanaan, maksud-Nya supaya generasi muda Israel yang belum mengenal perang dilatih berperang oleh Tuhan. 

Kehadiran musuh itu menyebabkan banyak masalah bagi kerohanian maupun jasmani orang Israel seperti: memerangi orang Israel & menjerat mereka dalam dosa. Meski di mata orang Israel kehadiran musuh itu adalah masalah, tapi Firman Tuhan diatas jelas menyatakan bahwa bagi Tuhan kehadiran musuh (masalah) adalah alat untuk melatih (mengasah) orang Israel berperang. 

Arti mengasah yaitu usaha mempertajam dengan latihan-latihan yang kontinyu untuk mengatasi kelemahan dan memiliki kemampuan. Kelemahan Israel adalah tak punya kemampuan untuk berperang, padahal Tuhan ingin Israel menang dalam tiap peperangannya baik perang secara rohani maupun secara fisik, karena itulah Tuhan mengasah mereka agar menjadi orang yang mental dan spiritualnya tangguh dengan membiarkan musuh tetap ada di sekitar mereka

Sampai sekarangpun musuh anda (iblis, orang yang tidak percaya, sistem dunia, kedagingan) menyebabkan banyak masalah bagi orang percaya. Mereka diizinkan Tuhan ada di sekitar saudara untuk mengasah saudara menjadi orang yang punya mental & spiritual yang tangguh. Masalah memang bisa jadi jerat dan membuat saudara jatuh dalam dosa bila saudara tidak bersekutu dengan Tuhan & memilih menyerah pada masalah. Tapi bila bersekutu dengan Tuhan saudara dapat melewati masalah itu & menjadi makin tangguh, makin siap menghadapi masalah lain yang lebih besar dan unggul dalam pertempuran yang makin hari makin meningkat dan besar. 

Makin sering bertemu masalah & menghadapinya (tidak lari), maka masalah itu mengasah sedemikian rupa sehingga pada waktunya saudara mampu menjawab tantangan yang lebih besar, masalah mendorong pikiran saudara terbuka pada cara-cara baru yang kreatif, masalah mendorong saudara selalu melekat pada Tuhan, masalah mengasah ketajaman rohani saudara. 

Jadi jangan ambil jalan pintas, masalah bukan untuk dihindari tapi dihadapi, jangan menyerah dengan masalah, sebab masalah itu mengasah

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi November 2011

Jumat, 07 September 2012

BERGAUL DENGAN ALLAH

BERGAUL DENGAN ALLAH
Oleh: Edy Siwoko

Bacaan: Kejadian pasal 5 dan 6 

Kejadian 5:24  Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Kejadian 6:9  Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Adakah yang dapat menghentikan lajunya kematian dibumi ini? Kejadian Pasal 5 yang baru saudara baca menunjukkan pola berulang-ulang, bahwa manusia lahir, hidup, melahirkan anak-cucu, dan akhirnya...setelah hidup sekian tahun lalu mati. Bukankah itu wajar? Memang wajar, begitulah manusia hidup di bumi, tumbuh, berkembang sebentar, lalu gugur kebumi, sama seperti bunga rumput yang tumbuh tapi kemudian gugur ke tanah, dari debu mereka kembali menjadi debu.  

Dihadapkan pada fakta kehidupan yang begitu-begitu saja serta berujung pada kematian, kita bertanya-tanya, apakah ada pengharapan? Dalam pola berulang tentang hidup dan mati yang diceritakan pasal 5,  tiba-tiba terjadilah sebuah anomali atau sesuatu yang tidak biasa terjadi pada seorang tokoh bernama Henokh, dimana dengan tiba-tiba kita melihat bahwa ternyata tidak semua manusia mati. Itulah yang ditekankan oleh penulis Kitab Kejadian pada pasal 5 ini, bahwa hidup tidak harus begini terus, tetapi ada pengharapan, ada kemenangan, asalkan...hidup bergaul dengan Allah. 

Pengharapan dan kemenangan itu terlihat ketika penulis Kitab Kejadian menunjukkan bahwa hidup Henokh tidaklah berakhir, sementara hidup orang-orang lain berakhir. Henokh diangkat oleh Allah dan tidak mengalami kematian.
Kemenangan itu juga dialami oleh Nuh, cicit Henokh. Nuh juga tidak sudi menjalani hidup seperti manusia saat itu yang hidup dalam kejahatan, tetapi Nuh hidup bergaul dengan Allah, sehingga Nuh terpelihara hidupnya ketika air bah datang membinasakan makhluk hidup dibumi.

Kedua orang tersebut menerima kemenangan atas kebinasaan karena mereka hidup bergaul dengan Allah. Namun.....apakah saudara tertarik untuk mengetahui hidup bergaul dengan Allah itu hidup yang bagaimana? Pada masa Nuh, tiada orang yang tertarik untuk mendengar kebenaran kecuali anak-menantu-dan istri Nuh saja yang mau mendengarnya. 

Kebenaran itu sudah diberitakan sejak Kakek buyut Nuh yaitu Henokh yang terus menerus menubuatkan hukuman Allah atas orang-orang fasik (Yudas 1:14-15), kemudian Allah secara pasti memberitahukan pada Nuh bahwa Allah akan menghakimi manusia dan sejak saat itu Nuh berkhotbah memberitakan kebenaran (2 Petrus 2:5), tapi sayang tak ada yang tertarik. Nah, bila saudara tertarik dengan topik ini, artinya saudara punya keinginan untuk menjadi berbeda dengan kebanyakan orang yang akan binasa.

Hidup bergaul dengan Allah adalah hidup dalam persekutuan dengan Allah. “Bergaul” atau aslinya “halak atau berjalan” merupakan metafora yang umumnya dipakai untuk menyatakan apakah orang berjalan dalam kerendahan hati dan taat kepada Allah, atau berjalan dalam dosa dan ketidaktaatan. Sedang secara khusus ungkapan “bergaul dengan Allah” ini mengandung unsur-unsur sikap, semangat dan karakter rohani yang membuat seseorang diterima dan diperkenan untuk hubungan rohani yang intim dengan Allah. Apakah unsur-unsur itu? Unsur-unsur tersebut ialah iman, ketaatan dan kekudusan. Ketiga unsur tersebut juga kita dapati sejak awal Kitab Kejadian dalam kisah terusirnya Adam & Hawa dari taman Eden, namun kali ini kita hanya akan belajar dari kisah hidup orang lain yakni Henokh dan Nuh.


1. IMAN
Ibrani 11:5-7 mencatat bahwa Henokh dan Nuh memiliki iman terhadap Allah, sehingga mereka ditentukan untuk dibenarkan oleh iman mereka. Selain dibenarkan, merekapun mendapatkan yang terbaik dari Allah karena iman mereka memperkenan Allah (Ibrani 11:5-6):

"Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya."
Iman adalah percaya kepada hal-hal yang belum kelihatan. Manusia tak bisa melihat Allah, namun Henokh dan Nuh percaya bahwa Allah ada dan berkuasa, mereka menjalani hidup seakan-akan melihat Allah menyertai mereka dan akhirnya.....mereka berdua melihat karya Allah.

Begitu pula saudara, saudara memiliki janji-janji Allah yang terbukti digenapi dalam sejarah. Maka seharusnya saudara tidak ragu untuk beriman kepada Dia yang tak pernah ingkar janji. Saudara tidak hanya akan dibenarkan oleh iman (Galatia 3:24) dan diselamatkan oleh iman (Roma 1:17), namun juga akan melihat karya Allah dinyatakan selama saudara hidup. Karena imanlah maka saudara akan diberkati (Roma 4:16), dimuliakan (Roma 5:2), dibebaskan (Roma 9:30), diluputkan dan menang karena iman (Ibrani 11:33), dikuatkan (Ibrani 11:34), serta menerima segala sesuatu yang dijanjikan (Ibrani 6:12).


2. KETAATAN
Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa kata “bergaul” atau aslinya “halak atau berjalan” merupakan metafora yang umumnya dipakai untuk menyatakan apakah orang berjalan dalam kerendahan hati dan taat kepada Allah, atau berjalan dalam dosa dan taat pada oknum lain. Kata “bergaul” yang dikenakan pada Henokh dan Nuh berarti mereka berjalan mengikuti atau taat kepada Allah, seperti juga yang dilakukan oleh Abraham (Kejadian 17:1, 24:40). 

Henokh dan Nuh mengaktifkan iman mereka dengan ketaatan. Merekapun tadinya belum melihat realisasi janji-janji Allah, namun iman mereka memandang kepada Allah dan tidak menjadi goyah. Nuh mengimani Firman Allah yang akan menghukum bumi, maka dia mentaati perintah Allah untuk bekerja membangun bahtera, dan ia setia melakukannya sampai 120 tahun kemudian ketika air bah datang. Nuh mengaktifkan imannya dengan ketaatan, sehingga oleh iman percaya itu Nuh dan keluarganya pun selamat (Ibrani 11:7).

Aktifkanlah iman saudara dengan ketaatan. Mengapa saudara harus mati, bila sesungguhnya di dalam Dia saudara bisa hidup? Mengapa saudara harus kehilangan apa yang telah dijanjikan Tuhan, bila sesungguhnya di dalam Dia saudara bisa mendapatkannya? Tentu akan banyak hal yang akan menarik saudara dari ketaatan pada Tuhan, namun berjalanlah terus seakan-akan saudara melihat Tuhan menyertai saudara, setialah seakan-akan janji-janji Tuhan sudah tergenapi, maka....segala yang terbaik dari Tuhan pasti diperlihatkanNya kepada saudara.


3. KEKUDUSAN
Kekudusan sangat penting untuk bersekutu atau bergaul dengan Allah (2 Korintus 6:14-16). Pada masa Henokh dan Nuh, dosa manusia ditunjukkan dalam dua hal utama: nafsu seksual (Kejadian 6:2) dan kekerasan (Kejadian 6:11). Tapi Nuh dan Henokh menjalani hidup yang berbeda, mereka memilih untuk menjaga kekudusan. 

Ciri khas kehidupan Nuh adalah benar dan tidak bercela. Kata benar atau “sáddîq,”  melukiskan karakter Nuh dalam hubungannya dengan sesama manusia, dimana kejujuran dan kebenaran nampak jelas dalam seluruh tindak-tanduknya. Kata tidak bercela “Tãmîm,” biasa dipakai bahasa Ibrani untuk melukiskan hasil karya insinyur bangunan yang handal dimana bangunan yang dihasilkan itu lengkap, sempurna dan tiada cacatnya. Kedua kata ini mencirikan “halak” dengan Tuhan atau bergaul dengan Tuhan yakni karakter yang selalu ingin menyenangkan Tuhan berapapun harganya, setia dalam kebenaran, hidup dekat hadirat-Nya dengan selalu menjaga kekudusan di tengah-tengah zaman yang sedang merosot (band. Maz. 15:2; 26:1-3). 
Sekarangpun kebejatan manusia tetap sama, nafsu, perilaku amoral, pornografi, kefasikan dan kekerasan menguasai masyarakat kita. Mereka adalah orang-orang yang mati selagi masih hidup. Ya, bila manusia menganggap bahwa hari kematiannya masih merupakan “masa depan,” sesungguhnya itu keliru. Hari-hari kematian manusia, sesungguhnya telah diawali saat mereka tidak hidup bergaul dengan Allah: tidak hidup dalam iman-ketaatan-serta kekudusan

Tetapi saudara telah mengerti dari penjelasan diatas bahwa kehidupan macam apa yang saudara tempuh saat ini, menentukan akhir hidup saudara nanti. Bila saat ini saudara bergaul dengan Allah maka itu menjadikan saudara sebagai orang-orang yang “hidup” di antara orang-orang yang “mati.”

Karna itu saudara, putuskanlah untuk bergaul dengan Allah meski orang lain tidak! Ingatlah, kehidupanmu di masa depan, sesungguhnya diawali saat engkau di bumi hidup bergaul dengan Allah. 

"Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu." Amen! 

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Oktober 2011 

Kamis, 30 Agustus 2012

PERISAI DI ANTARA ENGKAU DAN BAHAYA (2)

Seri Khotbah "Tuhan Perisaiku"

Ulangan 33:29 
Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan 

Sama seperti yang difirmankan Tuhan melalui Daud, Musa pun menyatakan bahwa Tuhan-lah perisai Israel. Peristiwa dimana Tuhan menjadi perisai Israel terbukti saat mereka dikejar pasukan Firaun di belakang, sementara Laut Teberau menghadang mereka di depan. Tapi di saat krisis itu, malaikat Tuhan dan tiang awan yang tadinya di depan pasukan Israel, pindah ke belakang. 

Demikianlah malaikat Tuhan & tiang awan itu berdiri di antara pasukan Mesir & pasukan Israel sebagai perisai, yang menimbulkan kegelapan pekat sehingga sepanjang malam itu pasukan Mesir tak dapat menjamah orang Israel. Kesempatan itu dipakai Tuhan untuk menyeberangkan orang Israel dengan membelah air laut Teberau sehingga orang Israel berjalan di tanah kering dan selamat sampai di seberang Laut. 

Tuhan terlibat nyata dalam hidup orang Israel, Dia menjadi perisai orang Israel sehingga mereka jaya. Tuhan juga dapat menjadi perisai saudara. Tapi bagaimana agar Dia mau menjadi perisai saudara? 
  • Bila saudara berada dalam jalan yang benar (Amsal 2:7, Mazmur 7:11). Mazmur 18 mengungkap bahwa Tuhan menjadi perisai Daud sehingga ia memperoleh kemenangan atas musuh-musuhnya, dan itu karena Tuhan mau memperlakukan Daud setimpal dengan ketaatan Daud. Artinya, Tuhan dapat menjadi perisai saudara hanya bila saudara ada dalam jalan yang benar atau jalan ketaatan, sama seperti Tuhan bertindak menjadi perisai orang Israel hanya setelah mereka taat pada perintah Tuhan untuk keluar dari Mesir dan berjalan menuruti jalan yang ditunjukkan Tuhan. 
  • Bila saudara percaya (Mazmur 115:11). Tuhan akan bertindak menjadi perisai pertolongan bagi orang yang benar-benar percaya padanya, yang teruji imannya dan tak goyah walau dalam krisis.  
  • Bila saudara berlindung padaNya (Amsal 30:5, Mazmur 18:31). Saudara harus berlindung padaNya dan bukan pada kekuatan diluar Tuhan. Bila Tuhan menjadi perisai saudara maka bahaya atau musuh yang menyerang akan berhadapan langsung dengan Tuhan, jadi aktifkanlah perisai pertolongan saudara mulai sekarang!

Oleh Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi November 2011

Sebelumnya: Perisai Di antara Engkau dan Bahaya (1)

PERISAI DI ANTARA ENGKAU DAN BAHAYA (1)

Seri Khotbah: "Tuhan Perisaiku"

Mazmur 28:6-9 
TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. 

Saat orang percaya merasa lelah menderita, mereka juga mulai bertanya-tanya “dimanakah Tuhan saat aku dalam bahaya?” Saudara sering mendengar bahwa Tuhan ada di depan saudara untuk menyelamatkan saudara, Dia juga ada di barisan lawan untuk menyerang musuh-Nya. Begitulah, semua komentar yang saudara dengar sering hanya menempatkan Tuhan sebagai pahlawan penyerang yang menyerang musuh untuk saudara. Padahal seorang pahlawan tidak hanya menyerang namun juga bertahan, sebab pertahanan yang kuat adalah kunci kemenangan. Kita juga perlu mempertanyakan, mengapa orang hanya mengatakan bahwa Tuhan ada di depan kita untuk menyelamatkan kita, bukankah bahaya bisa datang dari mana saja?

Daud seorang tentara yang handal mengerti hal itu. Firman Tuhan di atas memperlihatkan pada kita, bahwa untuk mendapat kemenangan dalam hidupnya, Daud tak hanya mengandalkan Tuhan sebagai kekuatannya namun Daud juga mengandalkan Tuhan sebagai perisainya. Perisai adalah senjata untuk melindungi diri dan mempertahankan diri dari serangan musuh. Saat senjata musuh menyerang, prajurit akan berlindung di balik perisai, ia akan menempatkan perisai untuk menghadang dan menangkis senjata musuh. Prajurit itu terlindungi karena ada perisai di antara dia dan bahaya. 

Begitulah maksud Daud dalam ayat ini, bahwa Tuhan sebagai perisai mempunyai makna bahwa Tuhan berdiri diantara Daud dan bahaya yang mengancamnya. Tak masalah apakah serangan itu datang dari depan, belakang, kiri, kanan atau dari atas & bawah, sebab Tuhan akan berada di antara dia & bahaya, sehingga bahaya yang datang dari arah manapun tak membuat Daud binasa, karena Tuhan berdiri sebagai perisai.

Jadi saudaraku, saat bahaya mengancam, tenanglah, jangan bingung dimanakah Tuhan saat itu...karena Tuhan sebagai perisaimu tak hanya ada di depanmu namun Tuhan ada di mana saja, entah itu di belakang, di kiri, di kanan, atau di atasmu, yang pasti Tuhan akan ada di antara ENGKAU dan bahaya untuk membantuMu bertahan dan melindungiMu!  

kemenanganMU dI hidup ini tergantung dari seberapa kuat pertahananMU, maka andalkanlah Tuhan sebagai perisai pertahananmu

Selanjutnya: "Perisai di antara Engkau dan Bahaya (2)

Oleh Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi November 2011 

Jumat, 24 Agustus 2012

BERKAT-BERKAT ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA (5)

Seri Khotbah Tentang "Roh Kudus"

ROH KUDUS MEMBANTU ORANG PERCAYA BERDOA 

Roma 8:26-27 
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. 

Beny sangat kuatir dengan keadaannya sekarang. Bagaimana tidak kuatir, saat ini ia tersesat di gunung, ia terpisah dari teman-temannya karena terjatuh di salah satu jurang sementara handphone canggihnya rusak dan tak dapat menangkap sinyal satupun untuk memberitahu teman-temannya dimana lokasinya. Sudah 3 hari ia terjebak di jurang yang dalam itu, kekurangan makanan & obat-obatan, sehingga luka-lukanya membuat ia terserang demam tinggi. Ayahnya seorang pejabat yang dapat mengerahkan semua sumber daya untuk mencarinya, namun apa gunanya bila dia tak bisa memberitahu letak lokasinya? Beny sudah sering mendengar berita tentang pendaki gunung yang hilang di gunung ini dan tak pernah ditemukan. Tak ada yang dapat dilakukannya selain berdoa, Tuhanlah harapan satu-satunya Beny. 

Pernahkah saudara mengalami banyak kesukaran sehingga tak ada yang dapat saudara hubungi untuk minta bantuan seperti Beny atau sekedar untuk curhat? Atau pernahkah ada satu titik dimana saudara tak tahu lagi harus berdoa bagaimana, atau semua kalimat doa yang ingin saudara ucapkan terlalu banyak dan memenuhi pikiran sehingga saudara tak tahu bagaimana mengatakannya? 

Barbara Warden menjadi salah satu korban saat kebakaran besar terjadi di Kalifornia, Oktober 2007, dimana 2.000 rumah habis oleh si jago merah. Barbara hanya sempat menyelamatkan foto-foto serta jam kuno warisan ayahnya. Saat bersaksi di gerejanya, ia bersyukur karena tidak ada anggota keluarganya yang cedera dan ia berkata "Di dalam Tuhan, kita selalu menemukan banyak alasan untuk bersyukur walau pada masa sulit sekalipun."

Roh Kuduslah yang membantu Barbara melalui masa-masa tersulit akibat kebakaran tersebut, dimana ia mencurahkan segenap pergumulannya dalam doa. Karena setiap orang percaya memiliki 2 pengantara Ilahi yang mendoakan mereka, yakni:
  • Kristus berdoa bagi orang percaya di dalam sorga (Roma 8:34, 1Yohanes 2:1).
  • Roh Kudus berdoa bagi orang percaya & di dalam orang percaya di bumi (Roma 8:26-27). Roh Kudus berdoa syafaat bagi kita, Ia memohon kepada Allah bagi keperluan kita "sesuai dengan kehendak Allah bagi kita."
Saat kesukaran hidup menerpa atau saat kita menyadari dosa-dosa kita yang besar, hati kita mungkin tak mampu menanggungnya, mulut kita pun tak mampu mengucapkan doa dan hanya air mata yang bicara. Di saat-saat seperti itu Roh Kudus sendiri yang menghadap Allah untuk memohonkan bagi kita dan Allah mengerti kemauan Roh itu. Dengan demikian  keluhan & permohonan kita yang tak terucapkan dan hanya diwakili oleh air mata, dapat berubah menjadi doa dan dapat sampai kepada Allah oleh pertolongan Roh Kudus. Maka hasilnya, kita memperoleh semangat kita lagi, kita dihiburkan, kita bisa bersyukur kepada Tuhan meski sesuatu yang sulit kita alami dan bisa memandang hari esok ada harapan.

Doa merupakan salah satu bentuk persekutuan dan komunikasi orang percaya dengan Allah, sehingga orang percaya diperintahkan untuk berdoa (Yesaya 55:6). Tuhan menghimbau orang percaya untuk tak kuatir melainkan mengungkapkan keinginan mereka kepada Allah dalam doa, permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6). Doa yang benar akan membuka pintu bagi orang percaya. Tapi, bagaimana doa yang benar itu?

Salah satu ciri doa yang benar yang akan membuka pintu bagi orang percaya ialah berdoa dalam Roh, karena Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:23-24), itulah yang dikatakan Tuhan Yesus. Rasul Paulus serta Yudas juga mengatakan agar orang percaya berdoa setiap waktu di dalam Roh (Efesus 6:18, Yudas 1:20). 

Untuk berdoa dalam Roh, orang tak harus pandai menghafal kalimat doa, orang juga tak harus menguasai kata-kata indah untuk berdoa. Sebab  yang dimaksud BERDOA DALAM ROH yakni, kita harus berdoa pada Allah dengan dengan hati yang sungguh-sungguh dan roh yang sepenuhnya mau berserah, mau diarahkan, dituntun, dan dikuasai oleh Roh Kudus. 

Salah satu ekspresi berdoa dalam Roh yaitu keluarnya NYANYIAN ROH dari mulut kita (Efesus 5:19c). Nyanyian Roh ini yaitu nada-nada yang spontan keluar dari roh kita yang kita naikkan pada Tuhan saat kita menyembah-Nya. Nada-nada spontan ini memiliki kebebasan berekspresi sesuai dengan bagaimana roh itu tergerak untuk menaikkannya, jadi nyanyian Roh ini bersifat sangat pribadi, seperti hubungan orang percaya dengan Allah yang juga bersifat pribadi. Karena itu, saudara tak perlu kuatir tak bisa berdoa, sebab Roh Kudus akan menolong anda dalam berdoa, maka berdoalah senantiasa. 

Selanjutnya: "Berkat-Berkat Roh Kudus (6)"
Sebelumnya: "Berkat-berkat Roh Kudus (4)"

Oleh Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Juni 2012

BERKAT-BERKAT ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA (4)

Seri Khotbah Tentang "Roh Kudus"

ROH KUDUS MEMENUHI ORANG PERCAYA

Efesus 5:18 
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh 

Pertobatan H.C. Morrison, pendiri Asbury Theological Seminary terjadi ketika pada suatu hari Morrison sedang bekerja membajak sawah, lalu melihat seorang pendeta tua yang saleh lewat dengan kudanya. Saat melihat orang tua itu lewat, Morrison sadar dosanya yang sangat besar hingga ia tersungkur, lalu saat itu juga ia menyerahkan hidupnya pada Allah. 

Meski tidak melakukan apapun, kehidupan pendeta tua itu membuat Morrison bertobat. Kejadian semacam ini hanya dapat terjadi karena pendeta tua tersebut penuh dengan Roh Kudus. Jadi Roh Kudus tak hanya mengajar, memimpin namun juga memenuhi orang percaya. “Memenuhi” artinya Roh Kudus mengontrol, mengendalikan, menguasai orang percaya sepenuhnya. Orang yang penuh dengan Roh Kudus akan menghasilkan:
  • Buah Roh sebagai karakter Ilahi mereka (Galatia 5:22-23), yaitu: kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,  kelemahlembutan, penguasaan diri. Nasihat Paulus pada jemaat Galatia agar mereka memiliki buah Roh dilatarbelakangi perselisihan di jemaat Galatia sehingga Paulus hanya menyebut buah Roh yang seharusnya menggantikan perselisihan itu. Jadi bukan maksud Paulus buah Roh hanya ada 9. Buah Roh tentu tidak terbatas 9 buah saja sebab masih ada buah Roh yang tak disebut Paulus seperti ketulusan, kesucian, kebenaran dsb. Buah Roh atau karakter Ilahi ini membuat kita serupa dengan Kristus, sehingga meski usia kita menua, daya tahan tubuh kita menurun, namun hidup kita tetap jadi kesaksian yang baik, sehingga orang lain bertobat, seperti yang terjadi pada hidup pendeta tua yang membuat Morrison bertobat. 
  • Orang yang dipenuhi Roh Kudus juga diberi kekuatan atau kuasa Ilahi untuk pelayanan yang membuat mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan besar melebihi Yesus (Yohanes 14:12), menjadi saksi sampai ke seluruh bumi (Kisah Rasul 1:8).
Namun tak semua orang percaya terus dipenuhi Roh Kudus, sebab bila orang percaya gagal untuk setia dipimpin Roh Kudus maka mereka tidak akan penuh dengan Roh Kudus lagi, dan untuk dipenuhi kembali harus melalui penyerahan hidup terus-menerus pada pimpinan Roh Kudus dan berkemenangan atas dosa (Galatia 5:16-25).

Oleh Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Juni 2012

BERKAT-BERKAT ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA (3)

Seri Khotbah Tentang "Roh Kudus"

ROH KUDUS MEMIMPIN ORANG PERCAYA 

Yohanes 16:13a 
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran 

Pada masa pengembaraan orang Israel di padang gurun, Tuhan memimpin mereka dalam tiang api & awan (Keluaran 13:21-22). Tiang ini bukan ada 2 namun 1 tiang saja, hanya wujudnya bisa berubah-ubah: pada malam hari adalah api & siang hari berubah jadi awan. Tiang ini merupakan tanda kehadiran, penyertaan & pimpinan Tuhan pada umat-Nya. 

Apa artinya ini bagi orang percaya sekarang? Alkitab menyatakan bahwa api dipakai juga untuk melambangkan Roh Kudus (Matius 3:11, Kisah Para Rasul 2:3), sehingga tiang api & awan ini bisa kita artikan sebagai Roh kudus yang diberikan Bapa untuk menyertai kita seperti dikatakan Yesus dalam Yohanes 14:16-17 bahwa Bapa memberikan orang percaya seorang Penolong yang lain yang menyertai orang percaya selama-lamanya yakni Roh Kebenaran atau Roh Kudus.  

Seperti tiang api & awan memimpin orang Israel melalui padang gurun untuk memastikan bahwa mereka sampai di tujuan yaitu tanah air yang dijanjikan Tuhan, begitu pula Roh Kudus memimpin orang percaya sepanjang hidup mereka di dunia ini untuk memastikan kita sampai di tujuan, yaitu tanah air surgawi yang dijanjikan Tuhan pada setiap orang percaya.

Jadi, pekerjaan Roh Kudus tak hanya berhenti dengan mengajar kita saja, namun Roh Kudus juga memimpin kita agar dapat mengaplikasikan atau menerapkan pengajaran yang kita dapat dari-Nya. Kapan & dimana Roh Kudus memimpin kita? Karena Roh Kudus mendiami kita selama-lamanya (Yohanes 14:16-17, 1Korintus 3:16, 6:19) maka Roh Kudus:
  • Memimpin di setiap waktu, baik siang atau malam.
  • Memimpin di setiap situasi, saat situasi kita aman atau terancam.
  • Memimpin di setiap posisi, dimanapun kita berada.
Diberikannya Roh Kudus untuk menolong kita menandakan bahwa kendati Tuhan Yesus naik ke surga namun tidak membiarkan kita menjadi yatim piatu, Dia berikan Roh Kudus untuk memimpin kita di setiap waktu, di setiap situasi & posisi. Tetapi terserah kita: apakah kita di setiap waktu, di setiap situasi & di setiap posisi mau dipimpin Roh Kudus ? Sebab tak semua orang mau dipimpin Roh Kudus. 

Jalan yang kita tempuh di padang gurun dunia ini menuju tanah air surgawi adalah jalan yang penuh bahaya dan kita tak tahu kapan & dimana bahaya itu menghadang, tapi dengan mengikuti pimpinan Roh Kudus kita akan mampu melalui jalan yang penuh bahaya dan gelap sekalipun.

Saat SMA (sekarang SMU) saya mengikuti kegiatan kepramukaan. Di satu malam yang gelap kami diuji dengan cara disuruh menemukan satu tempat dengan mata ditutup. Petunjuk untuk menemukan tempat itu hanya berdasar suara kakak Pandu yang mengatakan apakah kami harus lurus atau belok kanan atau kiri, berapa langkah yang harus kami ambil, apakah kami harus melompat atau berjalan dan sebagainya. Dalam situasi malam yang dibuat menyeramkan, beberapa anggota regu yang tak fokus dengan suara kakak Pandu, terjebak di perangkap  yang sengaja dipasang & hanya sebagian orang yang bisa sampai di tujuan. Kakak Pandu yang menuntun kami malam itu memang tak bisa kami lihat karena mata kami ditutup, tapi karena kami mengikuti tuntunan atau petunjuknya maka kami bisa sampai di finish. 

Begitulah dengan Roh Kudus, meski kita tak bisa melihat-Nya tapi kalau kita mengikuti tuntunan atau petunjuk-Nya maka kita akan bisa sampai di tujuan kita yakni tanah air surgawi. Saya bukannya hendak menyamakan kakak Pandu itu dengan Roh Kudus, tapi hanya ingin membuat mengerti pentingnya untuk fokus pada sang penuntun & pemimpin kita yang tak terlihat yakni Roh Kudus, lagipula kata “memimpin” yang dikenakan pada Roh Kudus mempunyai arti yang luas, yakni: 
  • Memberikan visi (Kisah Rasul 13:2 & 47). Sebagai pemimpin orang percaya, Roh Kudus memberi visi pada setiap orang percaya untuk melaksanakan kehendak Tuhan di bumi ini.
  • Menuntun (Mazmur 143:10). Menuntun yaitu memegang tangan seseorang sambil berjalan untuk menunjukkan jalan, begitulah Roh Kudus menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16:13a) agar kita mematikan perbuatan daging (Roma 8:13). Siapa yang menyediakan diri dituntun oleh-Nya, tak akan sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.
  • Memandu. Memandu yaitu memberi petunjuk untuk mengarahkan langkah orang di jalan yang harus ia tempuh, atau keputusan yang harus diambil (Kisah Rasul 15:28). Panduan atau petunjuk Roh Kudus bisa audible (Kisah Rasul 8:29, 10:19, 11:12, Wahyu 14:13), bisa bersifat larangan “jangan” dengan menutup pintu bagi kita (Kisah Rasul 16:6-8), bisa bersifat panggilan “datanglah” (Kisah Rasul 16:9) dan bisa bersifat perintah “pergilah” (Kisah Rasul 8:29, 11:12).
  • Menggerakkan (2Petrus 1:21, Kisah Rasul 6:10). Seperti motor penggerak, Roh Kudus juga mendorong atau menggerakkan orang percaya untuk bertindak.
  • Menyertai, menolong (Yohanes 14:16). Roh Kudus memimpin kita artinya Dia juga menyertai & menolong. Sama seperti tiang awan & api menyertai dan menolong orang Israel sehingga mereka berhasil, begitulah Roh Kudus menyertai & menolong kita untuk memastikan kita mencapai tujuan-Nya.
Saudaraku, ikutilah pimpinan Roh Kudus yang setiap detik bergema di hatimu, karena MESKI ROH KUDUS TAK TERLIHAT TAPI MENUNTUN DENGAN TEPAT. SEHINGGA bila saudara MENGIKUTI PIMPINAN Roh Kudus maka saudara bisa merasakan DAMPAK KEBERHASILAN yang sama ketika orang Israel DIPIMPIN TIANG AWAN & API

Selanjutnya: "Berkat-Berkat Roh Kudus 4"
Sebelumnya: "Berkat-berkat Roh Kudus 2"

Oleh Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Juni 2012

Jumat, 17 Agustus 2012

APAKAH TUHAN MEMUKUL SAMPAI HANCUR?

Yesaya 28:26-29 

Sebab jintan hitam tidak diirik dengan eretan pengirik, dan roda gerobak tidak dipakai untuk menggiling jintan putih, tetapi jintan hitam diirik dengan memukul-mukulnya dengan galah, dan jintan putih dengan tongkat. 

Seorang teman yang mengalami kesusahan, bertanya pada saya: "Apakah Tuhan memukul saya sampai hancur?"  Jawabannya tentu tidak!  Tuhan takkan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita (1Korintus 10:13). Yah...itu adalah jawaban klasik dan mungkin saudara bosan mendengarnya, tapi jawaban apa yang saudara inginkan kalau memang benar begitu adanya? 

Kebijaksanaan Tuhan dalam menangani anak-anakNya oleh nabi Yesaya dilukiskan seperti petani menangani biji-bijian.


Pertama, TUHAN MEMPROSES ANDA SESUAI KEKUATAN ANDA. 

Sama seperti Tuhan mengajari petani untuk menggunakan perkakas-perkakas pengirikan yang tepat untuk masing-masing jenis biji, demikianlah  TUHAN TIDAK MEMPROSES ANAK-ANAKNYA DENGAN CARA YANG SAMA  TETAPI SESUAI KEKUATAN atau DAYA TAHAN MEREKA (Yesaya 28:26-27). 

Yesaya 28:26-27 Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari, diberi petunjuk oleh Allahnya. Sebab jintan hitam tidak diirik dengan eretan pengirik, dan roda gerobak tidak dipakai untuk menggiling jintan putih, tetapi jintan hitam diirik dengan memukul-mukulnya dengan galah, dan jintan putih dengan tongkat.

Gandum diirik dengan eretan pengirik & roda gerobak. Tetapi jintan tidak diirik dengan eretan pengirik, sebab eretan pengirik terlalu tajam untuk jintan & akan menyebabkan jintan hancur lebur. Jintan juga tidak diirik dengan roda gerobak, sebab jintan juga akan mudah hancur. Tetapi jintan diirik dengan memakai galah atau tongkat. 

Demikianlah...Tuhan tidak memproses anak-anak-Nya dengan cara yang sama, tetapi sesuai kekuatan atau daya tahan mereka. Ada anak yang fisik & mentalnya kuat, namun ada yang lemah, dan orangtua yang baik tahu cara mendidik dan memperlakukan mereka. Terlebih Bapa,  Dia adalah perancang saudara, maka Dia paling tahu seberapa besar kekuatan saudara dan tahu cara memperlakukan saudara.   


Kedua, TUHAN BERHATI-HATI MEMPROSES ANDA KARENA DIA MENGHARAPKAN HASIL DARI PROSES TERSEBUT.

Yesaya 28:28-29 Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur. Dan inipun datangnya dari TUHAN semesta alam; Ia ajaib dalam keputusan† dan agung dalam kebijaksanaan.

Sama seperti Tuhan mengajari petani agar tidak mengirik padi sampai hancur sebab petani menginginkan hasil, sehingga ia mengirik dengan tepat supaya tidak membuat biji padi itu hancur, demikianlah Tuhan kita mengharapkan hasil atau buah kebenaran dari proses yang dilakukannya pada saudara, sehingga TUHAN BERHATI-HATI & TIDAK SEWENANG-WENANG DALAM MEMPROSES SAUDARA, Dia tak biarkan SAUDARA SAMPAI HANCUR! 

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup berkemenangan edisi Oktober 2011
 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More