Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih
yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan
yang kekal.
Ada benih yang fana & ada benih yang
tidak fana. Benih yang fana artinya benih yang dapat rusak, tidak kekal, dapat
binasa atau mati. Manusia dilahirkan dari benih yang fana yaitu benih manusia atau sperma. Sejak
pelepasan sperma, tiap sperma harus berjuang mencapai telur dan dari jutaan
sperma yang dilepaskan hanya satu saja yang berhasil membuahi telur, sedang yang lain
mati di tengah perjalanan menuju telur. Sperma yang berhasil membuahi telur
adalah sperma yang kuat & unggul mengingat perjalanan mencapai lokasi telur
sangat jauh dan melewati banyak rintangan (sesuai teori survival of the fittest: yang paling fit atau kuat yang
dapat bertahan). Mungkin
maksud dari Tuhan Sang Perancang Agung adalah agar cacat bawaan tidak banyak
terjadi, karena bila semua sperma termasuk sperma yang lemah bisa membuahi telur,
maka ketika tumbuh menjadi seorang anak, anak tersebut akan terlahir cacat. Tapi,
sebagus apapun kualitas sperma, seunggul & sekuat apapun sperma tetap saja
ia mudah mati, sperma dengan kromosom Y (pembentuk anak laki-laki) hanya
bertahan hidup 48 jam, sperma dengan kromosom X (pembentuk anak perempuan)
hanya bertahan hidup 72 jam.
Dari sini saudara tahu betapa fananya
benih manusia itu. Tapi orang percaya telah dilahirkan kembali & dijadikan
manusia baru bukan dari benih yang fana itu, tetapi dari benih yang tidak fana.
Ayat di atas menunjukkan benih yang tidak fana itu adalah Firman Allah (bandingkan
Lukas 8:11).
Sebagai benih yang tidak fana maka Firman Allah adalah:
a. Benih
yang abadi (The eternal seed)
Tidak fana
artinya tak dapat mati, abadi (1 Petrus 1:25). Dan kalau benih yang fana memberi
hidup yang fana maka Firman Allah sbagai benih yang abadi memberi saudara hidup baru yang
abadi. Benih padi menghasilkan padi, benih manusia/sperma melahirkan manusia, benih
uang menghasilkan kekayaan, namun hasil dari semua benih itu ialah kefanaan. Saudaraku,
segala kekayaan manusia, kemuliaan, kebesaran & keberhasilan manusia dalam
kebudayaan, sains dan filsafat akan sperti bunga rumput yang menjadi kering &
gugur (1 Petrus 1:24). Mereka akan segera berakhir sperti langit & bumi yang
akan berakhir. Langit yang dibawahnya saudara hidup dan bumi yang di atasnya saudara
tinggal 'kan berlalu dan lenyap tapi Firman Allah takkan lenyap (Matius 24:35). Jadi saudara, utamakanlah Firman Allah, benih yang memberi saudara keabadian itu.
b. Benih
yang paling unggul (The most superior seed)
Tidak fana juga berarti tak bisa
rusak, tak bisa mati. Sifat ini membuktikan Firman Allah kuat & unggul,
Firman itu kuat bagai api & palu penghancur (Yeremia 23:29, Ibrani. 4:12), Firman
itu unggul karna selalu berhasil (Yesaya 55:11). Petani atau pedagang atau peternak yang
memelihara benih unggulan-lah yg besar kesempatan untuk survive and success. Pada akhirnya orang
yang memelihara Firman Tuhanlah yang akan bertahan & berhasil, jadi saudara pasti
bisa menjadi orang yang unggul karna saudara punya benih yang paling unggul. Sebab itu saudara, peliharalah Firman karena Firman bisa membuat saudara menjadi orang-orang yang
unggul.
c. Sumber
pengharapan terbaik (The best source of hope)
Orang memelihara benih unggul sebab
benih unggul bisa diharapkan. Firman Tuhan benih paling unggul sehingga bisa
memberi yang terbaik buat saudara, maka Firman Tuhanlah sumber pengharapan terbaik
bagi saudara (Mazmur 119:81 & 147). Jadi saudara, berharaplah
pada Firman Tuhan, jangan berharap pada benih yang fana & bisa rusak!
0 komentar:
Posting Komentar