Rabu, 27 Juni 2012

YOUR WORD IS MY LIFE

FIRMAN-MU ADALAH HIDUPKU

Ulangan 32:47
Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."

Sandhy Sondoro memborong 4 piala di Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2011. Musisi yang lebih dulu dihargai di luar negeri & mendapat penghargaan di Latvia ini berkata bahwa baginya musik menjadi jalan hidup yang harus dijalani sepenuhnya. “Menciptakan karya-karya selanjutnya itu jalan hidup saya, hidup saya 100 % buat musik.” Demikian komentarnya.

 Bukankah di antara kita pernah mengatakan hal senada? Para pecinta musik berkata: “music is mylife (musik adalah hidupku),” para insan film berkata: “film adalah hidupku,” para pebisnis berkata: “bisnis adalah hidupku.” Mereka berkata demikian mungkin karena mereka mencintai hal-hal itu atau merasa tak dapat dipisahkan dari hal-hal itu & jiwa mereka hampa tanpanya, atau mungkin karena hal-hal itu sumber penghidupan mereka. Mereka menganggap hal-hal itu adalah hal yang vital yang menentukan hidup mereka. Bagaimana dengan saudara? Tuhan melalui Musa menyatakan hal paling vital bagi hidup manusia bukanlah makanan jasmani, bukan pula pekerjaan-pekerjaan yang digeluti manusia dan olehnya kita berkata “itulah hidupku.” Tuhan menyatakan pada umat Israel bahwa perkataan Tuhan (Firman Tuhan) itulah hidup mereka.

Dalam Ulangan 32:47 di atas Musa mengingatkan orang Israel untuk tidak menganggap Firman Tuhan sebagai kata-kata hampa atau kosong, karena dalam banyak peristiwa di padang gurun umat Israel menganggap Firman sebagai kata-kata hampa yang takkan berdampak apa-apa bagi aspek jasmani mereka. Umat Israel:

   lebih mencintai yang kelihatan (Ulangan 32:16),
    lebih menghargai yang kelihatan (Keluaran 16:3),
    lebih takut pada hal-hal yang kelihatan (Bilangan 13:31-33),
    lebih bergantung & mempercayai yang kelihatan (Ulangan 31:20)

Umat Israel lebih mempercayai hal-hal yang kelihatan daripada mempercayai Firman. Karena itulah Musa mengaitkan Firman dengan kelangsungan hidup mereka di tanah Kanaan: bahwa Firman itulah hidup mereka yang akan membuat hidup mereka di Kanaan nanti sejahtera, baik dan panjang umur. 

Peringatan yang sama juga tertuju pada saudara: Firman adalah hidup saudara sebab saudara hidup dari Firman Tuhan (Ulangan 8:3). Bukankah semua yang saudara makan berasal dari Firman yang menumbuhkan tanaman, semua yang saudara pakai & semua yang saudara kenakan juga dijadikan oleh Firman, tanah tempat saudara berpijak & lahan yang saudara garap bukankah Firman yang menjadikannya, barang-barang yang saudara perjual-belikan juga berasal dari bumi yang diciptakan dengan Firman-Nya (Kejadian 1:1-31). Belum lagi air, oksigen & semua yang kita perlukan dijadikan oleh Firman.

Jadi, bukan hanya diri saudara yang memelihara hidup saudara dengan makanan & pekerjaan saudara, namun yang paling vital adalah Firman yang memberi hidup pada saudara & memelihara hidup saudara. Firman tidak hanya menentukan kesejahteraan rohani saja tapi juga sangat menentukan kesejahteraan jasmani saudara. Tuhan Yesus berkata “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Artinya, Firman itu cukup untuk menjamin hidup saudara, saat saudara tidak berdaya sama sekali maka bukan makanan & bukan pula pekerjaan saudara yang bisa menolong saudara, tapi Sabda Tuhanlah yang dapat menolong saudara.

Jelaslah bahwa dalam Firman itulah tergantung hidup mati saudara, keberhasilan atau kegagalan, kemenangan atau kegagalan saudara. Maka maukah saudara mempercayai, mencintai & mentaati Firman itu dalam setiap langkah saudara dan berkata “Your Word is my life?”  

[Oleh: Yesaya Edy S]
Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Agustus 2011 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More