2Petrus
1:4-8
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh
berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan
pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri,...
Penelitian di
Amerika menunjukkan bahwa orang-orang cerdas yang ber-IQ tinggi lebih banyak
yang gagal daripada yang berhasil. Persentase orang yang bunuh diri & pengidap
sakit jiwa bahkan banyak diderita oleh orang-orang yang ber-IQ tinggi (sumber: Belajar Dengan Hati/penerbit
Erlangga). Daniel Goleman juga mengungkap penelitian bahwa kontribusi kecerdasan Intelektual hanya sekitar 20%
saja terhadap keberhasilan hidup, sedang 80% ditentukan oleh sekumpulan faktor
yang disebut dengan emotional intelligence.
Jadi penting sekali mengembangkan emotional
intelligence. Apakah emotional intelligence itu? Yaitu kemampuan atau
kecerdasan mengendalikan diri/emosi.
Saya tersenyum membaca artikel itu, karena jauh sebelumnya para rasul Tuhan sudah menyinggung mengenai keunggulan emotional intelligence
ini. Di abad pertama, Paulus,
Yakobus dan Petrus selalu mengingatkan jemaat untuk mengimbangi pengetahuan
(IQ) dengan pengendalian diri (emotional intelligence).
Contohnya seperti surat Petrus diatas. Mengapa Petrus membicarakan penguasaan
diri? Karena jemaat saat itu sedang dalam bahaya dengan adanya para pengajar
yang memiliki pengetahuan istimewa tetapi perbuatannya begitu bebas dan dikuasai
hawa nafsu. Karena itulah Petrus menyebutkan bahwa pengetahuan harus diimbangi
dengan penguasaan diri dalam segala hal (baca juga Titus 2:6), mengendalikan
perasaan/sabar (Amsal 16:32), mengendalikan tindakan serta lidahnya (Yakobus
3:1-12).
Nah, apa yang
dikatakan oleh Firman Tuhan tentang penguasaan diri ternyata benar dan dapat
dibuktikan secara ilmiah. Jadi marilah kita selalu belajar untuk menguasai
diri.
Oleh Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi September 2011
1 komentar:
Benar p.edi ternyata penguasaan diri sangat penting dalam diri seseorang
Posting Komentar