THE ARROW OF VICTORY

Berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."

INCOMPLETE VICTORY

Berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."

SEPERTI HUJAN YANG MENGALIR

Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

INCORRUPTIBLE SEED

1 Petrus 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

JALAN BERPUTAR

Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."

Tampilkan postingan dengan label Anak Kecil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anak Kecil. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 Agustus 2016

MENJADI SEPERTI ANAK KECIL

Seri Khotbah TENTANG "MENJADI SEPERTI ANAK KECIL"

Menjadi Seperti Anak Kecil
ditulis oleh: Edy Siswoko

Markus 10:15
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

Ketika seseorang yang sudah dewasa menunjukkan antusiasme berlebihan, ketergantungan, dan kesederhanaan berpikir, seringkali dikomentari, “Seperti anak kecil!” Kesannya, sifat-sifat tersebut adalah sifat yang buruk. Tetapi mengapa dalam ayat di atas Tuhan Yesus menyuruh kita seperti anak kecil? Bagaimana caranya kita yang telah dewasa fisik dan umur ini bisa “seperti anak kecil?” Aspek-aspek anak kecil yang bagaimana yang menurut Yesus harus kita teladani?

Saat itu Yesus bicara di hadapan para orang tua yang
mengerti bagaimana sikap-sikap anak kecil pada umumnya sehingga mereka mudah memahami perkataan Yesus tersebut. Perkataan Yesus ini memakai gaya bahasa simile, yaitu kiasan yang membandingkan dua hal berbeda sehingga hal-hal yang dibandingkan tersebut punya kesamaan dalam aspek tertentu namun juga berbeda dalam aspek lainnya. Sehingga, kita disuruh “seperti anak kecil hanya dalam sikap terhadap Kerajaan Allah seperti: antusias terhadap Kerajaan Allah, bergantung pada Allah, sederhana menyangkut dosa, dan rendah hati.


Dalam hal lainnya memang kita tidak sama dengan anak kecil, seperti dalam pekerjaan dan tanggung jawab. Selain itu anak kecil juga punya kelemahan seperti masih mudah disesatkan, kurang pengetahuan & kurang pengalaman. Tetapi ada hal-hal baik yang bisa kita contoh dari anak kecil. Seperti anak kecil yang selalu antusias dan ingin tahu terhadap segala sesuatu, hendaknya kita antusias dalam melakukan Firman-Nya, agar dapat masuk kedalam Kerajaan-Nya.

Bersemangatlah dalam menyambut Kerajaan Allah agar dapat masuk ke dalamnya

Selanjutnya: 

Selasa, 21 Juli 2015

ANAK KECIL BUKAN GANGGUAN

Seri Khotbah Tentang "Menjadi Seperti Anak Kecil"

Anak KECIL bukan gangguan

Markus 10:13-16
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah." (ay. 14)

Suatu kali dalam ibadah, seorang pengkhotbah marah gara-gara anak kecil. Padahal anak kecil itu tidak berisik dan juga duduk di kursi belakang, hanya saja kelucuannya membuat orang-orang di belakang kurang memperhatikan si pembicara. Melihat itu si pembicara marah. Perlakuan ini seolah menimpakan kesalahan pada anak kecil itu, padahal orang dewasa di sekitarnyalah yang kurang fokus dan merekalah yang harus diingatkan agar fokus.

Orang dewasa sering menganggap anak kecil sebagai gangguan, begitu pula murid-murid Yesus yang memarahi orang tua yang membawa anak-anak kepada Yesus. Murid-murid menganggap anak-anak itu mengganggu pelayanan Yesus. Tapi Yesus justru memarahi murid-murid-Nya. Yesus membiarkan anak-anak kecil datang pada-Nya karena orang-orang seperti anak kecil-lah yang mempunyai Kerajaan Allah dan siapa yang tidak menyambut Kerajaan Allah seperti anak kecil maka ia tidak akan masuk ke dalamnya (Markus 10:14-15).

Anak kecil dianggap tidak penting oleh orang Yahudi, tapi perkataan Tuhan memperlihatkan bahwa setiap orang adalah penting bagi Tuhan sekalipun mereka dipandang remeh oleh manusia. Tuhan bahkan menyatakan bahwa anak kecil bisa menjadi teladan bagi kita. Maka sudah seharusnya kita menganggap anak-anak sama pentingnya dengan orang dewasa dan bahwa pelayanan anak harus diperhatikan.


Anak kecil bukan gangguan dalam pelayanan, sebab orang-orang seperti merekalah yang mempunyai Kerajaan Allah

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More