THE ARROW OF VICTORY

Berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."

INCOMPLETE VICTORY

Berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."

SEPERTI HUJAN YANG MENGALIR

Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

INCORRUPTIBLE SEED

1 Petrus 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

JALAN BERPUTAR

Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."

Tampilkan postingan dengan label Ayah Dan Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ayah Dan Anak. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Oktober 2012

BERKAT-BERKAT ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA (6)

Seri Khotbah Tentang "Roh Kudus"

ROH KUDUS MENGHIBUR ORANG PERCAYA

Yohanes 15:26
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 

Dave Branon seorang penulis Renungan Harian yang produktif dan dengan tulisannya ia memberi pertolongan rohani pada pembaca. Tapi 6 Juni 2002 Melissa putrinya yang berusia 17 tahun meninggal dalam kecelakaan. Akibat peristiwa itu Dave tak bisa menulis selama berminggu-minggu, ia merasa tak bisa menemukan kata-kata untuk membantu orang lain saat dia sendiri sangat membutuhkan dukungan. Namun, setelah beberapa bulan Dave akhirnya bisa mengatakan: Allah tidak berubah, Dia tetaplah Bapa surgawi yang penuh kasih, sumber segala penghiburan. Dave sadar, bahwa Allah satu-satunya Pribadi yang bisa membuatnya utuh kembali. Itulah kesaksian Dave Branon yang ditulis tahun 2003 dan kesaksiannya dapat menghibur orang lain yang sedang dilanda kesusahan. 

Ya! Itulah cara Allah bekerja: Allah menghibur hamba-Nya agar mereka dapat menghibur orang lain, Allah memberkati hamba-Nya agar mereka dapat memberkati orang lain, Allah mengasihi kita agar kita dapat mengasihi orang lain.

Kata “penolong & penghibur” yang dikenakan pada Roh Kudus berasal dari kata “parakletos” dan sebenarnya tak ada arti yang tepat baik dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa Indonesia untuk kata “parakletos.” Sehingga bermacam-macam arti pun muncul sesuai dengan konteks kata ini digunakan, yakni: Roh Kudus Penghibur, Pendamping, Penolong, Penasehat dan Pembela. Tapi apapun arti yang ada, yang lebih penting adalah kenyataan bahwa Roh kudus selalu mendampingi kita dan selalu bisa menjadi sahabat kita. 

Seorang Bapak yang baik sekalipun takkan bisa selalu mendampingi anaknya, tetapi Tuhan kita lebih dari sekedar Bapak yang baik, sebab Dia mengutus Roh Kudus Sang Penghibur itu untuk meneguhkan & menguatkan hati kita (Efesus 3:16, 2 Timotius 1:7), menolong & mendampingi anak-anak-Nya selama-lamanya (Yohanes 14:16), sehingga kita tak pernah ditinggalkan sendirian.

Saudaraku, kesusahan & kesedihan memang tak akan bisa kita hindari begitu saja. Namun di balik kesusahan itu ada berkat bagi kita yaitu membuat kita mengerti dan mengalami penghiburan Roh Kudus, yang membuat kita menjadi orang yang lebih kuat, dan bisa menghibur orang lain yang membutuhkan penghiburan. 

Selanjutnya: "Berkat-Berkat Roh Kudus (7)"
Sebelumnya: "Berkat-berkat Roh Kudus (5)"

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Juni 2012 

Rabu, 15 Agustus 2012

MERPATI TOLOL

Hosea 7:8-16 
Hosea 7:11 Efraim telah menjadi merpati tolol, tidak berakal,..... 

Mengapa orang Israel disebut merpati tolol atau tak berakal?  

Pertama, karena Israel meninggalkan Allah atau tidak setia.  
Mereka menyembah Baal, sombong, dan jahat. Sedang merpati adalah hewan yang tulus (Matius. 10:16) dan setia. Merpati setia pada pasangannya, pola hidup merpati adalah pasangan seumur hidup. Merpati juga setia dengan rumahnya. Sehingga dimanapun merpati dilepaskan, akan selalu kembali kerumahnya dan kepasangannya. Itu sebabnya merpati melambangkan Roh Kudus (Matius 3:16) karena sifat tulus-setia merpati. Sehingga, bila ada merpati yang tidak tulus dan tidak setia maka itu adalah merpati yang tolol atau bodoh.  Sama seperti orang Israel yang tidak setia pada Tuhan disebut merpati bodoh.

Kedua, karena saat Israel menghadapi masalah mereka tidak pergi kepada Tuhan dan bertobat, tetapi pergi kesana kemari kepada Mesir dan Asyur. 
Tindakan Israel itu adalah tindakan yang tolol atau tak berakal. Sedang merpati adalah burung yang cerdas, daya ingatnya kuat, bisa dilatih untuk mengenali perintah-perintah manusia. Contohnya: Nuh memanfaatkan merpati untuk mengetahui apakah bumi telah kering atau belum (Kej. 8:8-11), merpati bernama GI Joe USA43SC6390 sangat berjasa karena menyelamatkan 100 nyawa tentara Amerika pada PD II. Kecerdasan merpati juga pada kemampuan navigasi dimana merpati dapat melacak tujuannya dengan memanfaatkan fenomena fisika (medan magnet bumi) yang tertanam dalam otak merpati seperti microchips dan mikrokontroler, sehingga merpati selalu tahu tempat untuk kembali, meski ribuan kilometer jaraknya. Itu sebabnya merpati yang tidak tahu kemana jalan pulangnya disebut merpati bodoh/tak berakal, seperti itulah orang Israel yang tak dapat mengetahui kemana mereka harus pergi saat ada masalah. Israel melupakan pemeliharaan Tuhan selama ini dan lebih mengandalkan kekuatan Mesir dan Asyur.

Wajar kalau Allah, Bapa kita, tidak mau anak-anakNya bertindak bodoh, mana ada orang tua yang mau anaknya bodoh? Tuhan menginginkan anak-anak-Nya bertindak cerdas. Karena itu saudara, kembalilah pada Tuhan, belajarlah setia dan andalkan Dia, sebab kalau saudara mau kembali padanya, setia, serta MENGANDALKAN-Nya, itu menandakan saudara TELAH BERTINDAK cerdas. Amen. 

Oleh: Yesaya Edy S
Dimuat dalam Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Oktober 2011
 

Minggu, 01 Juli 2012

ANAK YANG DISAYANGI

BELOVED SON

Amsal 3:11-12

Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Di daerah saya ada seorang anak yang terkenal nakal. Ia tidak mau taat pada orang tuanya. Sikapnya kasar kepada orang lain. Ia tak segan-segan meludahi dan melemparkan batu pada orang yang menegurnya. Selidik punya selidik, ayahnya memang sudah berusaha mendisiplin dia, tapi ibunya selalu membela dan memanjakannya.

Kadang orangtua ingin memberi yang terbaik pada anak namun dengan cara yang salah seperti: memanjakan anak, anak selalu dibenarkan bila bersalah, tak ditegur saat nakal, tak pernah diajar minta maaf, dibiarkan sombong, tak diajar rendah hati, tak ada batasan atau larangan, selalu dituruti permintaannya, dibebaskan melakukan apa saja, tak pernah dihukum saat tidak taat dan sebagainya. 

Hal ini buruk bagi perkembangan anak & akan jadi bumerang bagi orang tua. Contohnya Daud yang tak pernah menegor anak-anaknya (1 Raja-Raja 1:6) sehingga Amnon, Absalom dan Adonia berani melawan ayah ibunya serta merusak masa depannya sendiri. 

Bila saudara orang tua yang menyayangi anak saudara, pasti tidak memanjakan anak saudara, tetapi saudara juga akan menegurnya saat ia berbuat salah supaya anak itu tidak terjerumus pada hal yang nanti lebih membahayakan hidupnya. Itu adalah tanda orang tua yang perhatian dan sayang anaknya.

Begitu pula Tuhan, Dia Ayah saudara, Dia sangat menyayangi saudara sehingga memberi yang terbaik yaitu memberi diri-Nya sendiri, mengorbankan diri-Nya demi saudara, Dia juga berikan harta terbaik yakni warisan surgawi, Ia juga berikan perhatian terbaik yaitu dengan mendidik saudara. Mungkin orang tua kandung saudara punya segalanya namun belum tentu mereka memperhatikan dan mendidik saudara dengan benar.

Tuhan mendidik saudara tak hanya dengan nasehat, peringatan, perintah & ketetapan, namun juga dengan teguran & pukulan (2 Samuel 7:14). Ia menegur & memukul saudara dengan:
  • dengan Firman Tuhan (2 Timotius 3:16), 
  • dengan mimpi dan penglihatan (Ayub 33:15-16), 
  • dengan perantaraan hamba Tuhan (Mikha 3:8, Yeremia 44:4), 
  • dengan sakit penyakit dan penderitaan (Ayub 33:19-22), 
  • dengan mengijinkan penindasan (Mazmur 119:71),
  • dan sebagainya.
Kini tinggal bagaimana respon saudara terhadap teguran & pukulan Tuhan? Apakah saudara bosan, kesal, marah lalu menolak? Padahal tujuan dari teguran & pukulan Tuhan ialah:
  • untuk mengembalikan saudara untuk taat pada-Nya (Mazmur 119:67-71), 
  • untuk memperbaiki pikiran, perbuatan maupun karakter saudara (Ayub. 33:16-17), 
  • serta untuk menyelamatkan hidup saudara dari maut (Ayub 33:18). 
Jadi, teguran & pukulan Tuhan bukan untuk kepentingan Tuhan tapi kepentingan saudara sendiri, demi kebaikan saudara sendiri, demi keselamatan saudara sendiri. 

Bukankah kalau saudara berdosa, maka bukan Tuhan yang dirugikan oleh dosa saudara, tetapi saudara sendirilah yang akan dirugikan. Nah sebelum saudara hancur oleh perbuatan saudara sendiri maka Tuhan menegur saudara untuk mencegah saudara & anak cucu saudara dari kehancuran. 

Begitu pula kalau saudara hidup benar, bukan Tuhan yang diuntungkan oleh kebenaran saudara, tetapi saudara sendirilah yang akan diuntungkan oleh kebenaran saudara, istri saudara, anak cucu saudara dan keluarga saudaralah yang diuntungkan oleh kebenaran saudara. Coba saudara pikirkan: apakah mungkin, kalau saudara taat pada Tuhan sehingga dengan ketaatan itu saudara bisa membuat Tuhan jadi berkuasa, tentu saja tidak mungkin bukan, sebab dari semula Tuhanlah yang paling berkuasa. Apakah mungkin, kalau saudara memberi pada Tuhan sehingga dengan pemberian itu saudara bisa membuat Tuhan jadi kaya, tentu saja tidak mungkin bukan, sebab dari semula Tuhanlah yang empunya bumi serta isinya.

Jadi saudaraku, pahamilah dan terimalah cara Tuhan menunjukkan kasih sayang-Nya melalui teguran & pukulan, relakanlah hatimu untuk ditegor (Wahyu 3:19) dan berbahagialah bila saudara ditegor-Nya (Ayub. 5:17) karena teguran itu bukti bahwa saudara adalah anak yang disayangi oleh Tuhan, Ayah saudara. 

Oleh: Yesaya Edy S
Tuntunan Hidup Berkemenangan Edisi Agustus 2011

 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More